Melodi Alam
Langit gulita
Arogan gemuruh menggelegar
Awan hitam bebas menggantung
Siap meluncurkan tangsinya
Desah angin terdengar samar
Menyebut namamu
Menunujukkan arah
Kemana langkahmu berhenti
Pagi masih saja buta
Mentari enggan untuk hidup
Denting embun seakan berucap
Kau sedang bersamanya
Alampun tahu
Kau bukan milikku
Kau bersamanya
Bersama dia yang sempurna
Alampun punya melodi
Melodi sendu
Menusuk relung hati
Lalu hilang ditelan bumi
Syair Rindu
Syair rindu dikumandangkan
Dan ketika cinta diagungkan
Saat itulah hati tak tenang
Bertarung melawan kegelisahan
Syair cinta bak candu
Meracuni damainya kalbu
Membuat sendu
Membentuk sesak menahan rindu
Memang kau tak disini
Tapi candamu menemani
Dan wajahmu menghiasi
Walau hanya lewat mimpi
Membisiki angin kata rindu
Agar sampai kepadamu
Dan berharap kau juga menitipkan rindu
Pada angin menuju diriku
Tidurlah, sayangku
Tidurlah dalam damaimu
Temuilah aku dalam mimpimu
Hingga fajar membangunkanmu
Tegarnya Hati
Ketika sesuatu telah hilang
Hanya hampa yang ada di kalbu
Sendu menyelimuti hari
Suram
Bayang bayang itu datang
Membuka paksa pintu yang terkunci
Lalu memainkan memori
Bermain di pinggiran hati
Hangat di pelupuk mata
Lalu meluncur membentuk sungai
Alirnya tragis
Ironis
Teringat kata kata manis
Yang kini membuat suatu
Melodi tiada henti
Menyayat hati
Mau tak mau bahagia
Demi senyum simpulmu
Demi kisah yang terjadi
Demi hati yang mencoba tegar
Suara Hati
Malam gelap
Semua hening
Tidak semua
Hatiku menjerit
Bercuap pada bulan
Bersitatap dengan bintang
Mengadu tanpa alasan
Tentang semua perasaan
Mulut menutup
Mata terpejam
Namun hati yang bersuara
Menangis
Kau berkata dirimu bintang
Yang kan menghiasi malamku
Namun tak terlihatkah aku olehmu?
Padahal aku sudah menatap bintang
Mengapa kau berbohong?
Janjimu semu
Kata katamu bak lagu
Lagu sendu
Sudahlah
Kan kulepaskan
Semua beban
Dan dirimu
Aku tetap disini
Berkawan bulan bintang
Diselimuti gelap
Menangis
Hanya suara hati
Yang mampu berteriak
Menyebutkan semua gelisah
Namun sayang terbuang